Pemahaman Konsep Sains Melalui Pendekatan Etnosains: Studi Kualitatif pada Pembelajaran IPA di Daerah Terpencil
DOI:
https://doi.org/10.36418/syntaximperatif.v5i6.578Keywords:
Konsep Sains, Pendekatan Etnosains, Pembelajaran IPAAbstract
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah mata pelajaran penting untuk membekali siswa dengan pemahaman tentang alam dan prinsip ilmiah. Di daerah terpencil, pembelajaran IPA menghadapi tantangan berupa keterbatasan sumber daya, akses teknologi, dan media pembelajaran kontekstual, yang mengakibatkan rendahnya pemahaman konsep sains siswa. Pendekatan etnosains, yang mengintegrasikan pengetahuan lokal dan budaya ke dalam pembelajaran sains, menjadi solusi potensial untuk meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur. Etnosains memungkinkan siswa memahami konsep sains melalui kearifan lokal, seperti pengelolaan hutan tradisional atau konservasi air, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan. Temuan menunjukkan bahwa pendekatan ini meningkatkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif siswa, serta membuat mereka lebih aktif dalam pembelajaran. Meskipun efektif, implementasi etnosains menghadapi kendala seperti kurangnya pemahaman guru dan terbatasnya panduan pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan guru dan pengembangan sumber daya pendukung. Artikel ini menawarkan panduan praktis untuk mengintegrasikan etnosains dalam pembelajaran IPA, mendorong pelestarian budaya lokal, serta mengembangkan generasi yang cerdas, sadar budaya, dan bertanggung jawab terhadap lingkunganKonsep Sains
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Wiwit Yuli Lestari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.