Insan Kamil, Takhalluq bi al-akhlâq Allah dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Pendidikan Islam
DOI:
https://doi.org/10.36418/syntaximperatif.v3i6.502Abstract
Eksistensi manusia di alam semesta berbeda dengan makhluk lainnya yang cenderung ada tanpa proses menjadi. Dalam dimensi jasadiah misalnya, manusia lahir, tumbuh dan berkembang melalui tahapan-tahapan yang cukup Panjang. Demikian halnya dalam dimensi kemanusiaan, ia menjelma menjadi citra diri seseorang melalui proses pendidikan sepanjang hayat yang dalam bahasa Driyarkara diistilahkan dengan hominisasi dan humanisasi (pemanusiaan manusia muda). Kemanusiaan itu sendiri merupakan ciri khas yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Karenanya, membincangkan Pendidikan harus bermuara pada citra ideal manusia yang dalam Bahasa agama dikenal dengan istilah insan kamil. Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis isi. Hasil kajian menunjukkan bahwa gagasan insan kamil merupakan tipologi manusia ideal yang menampilkan dua sisi wajah Tuhan, luthfun dan qahrun. Karenanya, dalam pengembangan pendidikan, tidak bisa hanya berpijak pada satu sisi wajah Tuhan, pendidikan harus berpijak pada dua dimensi wajah Tuhan sehingga dengannya manusia akan berada pada posisi seimbang antara luthfun dan qahru, antara rahmat dan keadilan, antara harap dan takut
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Roni Nugraha

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.