Analisis Ancaman Berdasarkan Perkembangan Lingkungan Strategis Alki II dengan Pendekatan NKKK, DIME-FIL, AHP dan SWOT
DOI:
https://doi.org/10.54543/syntaximperatif.v6i5.830Abstract
Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) adalah jalur strategis yang menghubungkan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Posisi ini vital bagi perdagangan dunia, tetapi sekaligus rawan ancaman seperti rivalitas geopolitik, illegal fishing, penyelundupan, dan terorisme maritim. Penelitian ini bertujuan menganalisis ancaman ALKI II dengan menggunakan kerangka Niat, Kemampuan, Kondisi, dan Kerawanan (NKKK), instrumen kekuatan nasional (DIME-FIL), konsep Sea Power A.T. Mahan, metode Analytical Hierarchy Process (AHP), dan analisis SWOT. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan dukungan kuantitatif AHP. Data primer berasal dari wawancara ahli dan dokumen pertahanan, sedangkan data sekunder berasal dari literatur akademik dan regulasi. Analisis dilakukan melalui tahapan: identifikasi ancaman (NKKK), pemetaan instrumen nasional (DIME-FIL), analisis kekuatan maritim (Sea Power), prioritas ancaman (AHP), dan formulasi strategi (SWOT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Malaysia menempati peringkat ancaman tertinggi (0,3746), disusul Amerika Serikat (0,3642), dan Australia (0,2612). Analisis SWOT menempatkan ALKI II pada Kuadran II (Strength–Threats), sehingga strategi yang tepat adalah defensif-aktif dengan memanfaatkan kekuatan internal untuk menghadapi ancaman eksternal. Kesimpulan penelitian ini menekankan bahwa penguatan ALKI II tidak hanya mengandalkan militer, tetapi juga menuntut diplomasi maritim, modernisasi armada, penegakan hukum, pengembangan industri maritim, serta penguatan budaya maritim. Strategi komprehensif ini memungkinkan Indonesia memperkuat kedaulatannya sekaligus mewujudkan visi sebagai poros maritim dunia
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Bungkus Prasojo Subagio

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.






