Defense Diplomacy Strategies through Peacekeeping Missions: A Comparison of China and Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.36418/syntaximperatif.v5i4.454Abstract
Diplomasi pertahanan telah memainkan peran penting bagi banyak negara, baik negara berkembang maupun negara maju, dalam mencapai kepentingan strategis melalui partisipasi dalam misi penjaga perdamaian di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejak tahun 1948, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menginisiasi lebih dari 70 misi penjaga perdamaian di seluruh dunia, melibatkan lebih dari 1 juta personel dari lebih dari 120 negara. Partisipasi negara dalam misi ini dapat dilihat dari perspektif idealis, yang memandang keterlibatan negara sebagai komitmen terhadap perdamaian internasional, serta perspektif realistis, yang melihatnya sebagai upaya untuk mengejar kepentingan nasional, termasuk pertimbangan keamanan, ekonomi, dan pengakuan internasional. Artikel ini menganalisis bagaimana negara maju dan berkembang, China dan Indonesia, memanfaatkan keterlibatan militer mereka dalam misi penjaga perdamaian sebagai bagian dari strategi diplomasi pertahanan. Dengan membandingkan China dan Indonesia, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan dalam pendekatan mereka dalam mencapai tujuan strategis, mempromosikan perdamaian global, dan memperkuat hubungan diplomatik baik di tingkat regional maupun internasional
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Kemala Oktreza, Rodon Pedrason, Rizerius Eko Hadisancoko

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.