Peranan E-Government Dalam Pelayanan Publik

Authors

  • Adilla Septiani Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Syamsir Syamsir Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Afifah Rahma Aulia Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Auliya Resti Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Viona Fazira Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Dwi Andini Sukma Wijaya Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Zakia Aldeo Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36418/syntax-imperatif.v3i5.183

Keywords:

Good Governance, e-government System, Mal Pelayanan Publik

Abstract

Konsep good governance, masyarakat merupakan salah satu unsur yang harus terjalin dengan pemerintah dan swasta. Isu-isu terkait pencapaian tata kelola yang baik ditemukan karena ketidakpercayaan publik karena keterbatasan pemerintah dan kelemahan manajerial, yang mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat pemerintah. Sederhananya, tata kelola adalah proses dimana lembaga publik mengatasi masalah publik, mengelola sumber daya publik, dan menjamin pemenuhan hak asasi manusia. Esensi tata pemerintahan yang baik adalah kebebasan dari penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi, serta pengakuan hak-hak berdasarkan aturan hukum. Ada dua hal yang harus diperhatikan pemerintah dalam menerapkan sistem e-government, yaitu: Kebutuhan masyarakat menjadi prioritas utama pelayanan pemerintah. Pemerintah Bukit Tinggi tidak lagi diposisikan sebagai pihak yang dominan, tetapi mempertimbangkan statusnya sebagai penyedia layanan masyarakat dan ketersediaan sumber daya baik dari warga maupun pemerintah. Sumber daya diartikan sebagai tersedianya sumber daya manusia yang terampil dan sumber daya teknis yang merata. Kehadiran MPP diharapkan dapat mendorong inovasi pelayanan publik di daerah. Selain itu, pembentukan MPP juga sejalan dengan misi walikota Bukit Tinggi untuk menyelenggarakan pemerintahan yang tanggap. Saat ini MPP Kabupaten Bukittinggi menyediakan 19 pelayanan publik dalam bentuk izin dan non izin. Sebelum adanya MPP, masyarakat lebih mengenal pelayanan publik di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSA) dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Mal layanan publik bisa dikatakan meningkatkan kualitas dari dua layanan komprehensif ini.

Published

2022-11-28

How to Cite

Septiani, A., Syamsir, S., Aulia, A. R., Resti, A., Fazira, V., Sukma Wijaya, D. A., & Aldeo, Z. (2022). Peranan E-Government Dalam Pelayanan Publik. JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 3(5), 302–313. https://doi.org/10.36418/syntax-imperatif.v3i5.183

Citation Check

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.